Hari Hutan Sedunia, Bioma Foundation Ibaratkan Hutan Sebagai Barang Antik

Foto : Ilustrasi Hutan Kalimantan. (Istimewa)

Foto : Ilustrasi Hutan Kalimantan. (Istimewa)

Portalborneo.or.id, Kutai Kartanegara – Hutan sekarang ibarat barang antik, harganya mahal dan begitu penting.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Akhmad Wijaya, Ketua Bioma Foundationdi Hari Hutan Sedunia, yang diperingati 21 Maret setiap tahunnya.

Akhmad Wijaya berbicara banyak mengenai kondisi hutan saat ini, terutama yang terdapat di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Satu hal yang menjadi perhatiannya yakni terkait perubahan iklim.

Dirinya menyadari bahwa hutanlah yang mampu menyelamatkan dunia dari dampak perubahan iklim.

“Perubahan iklim itu nyata, bukan suatu yang mengada-ngada. Contohnya, perubahan musim yang tidak menentu, kemarau panjang yang mengakibatkan banyak sungai di dunia mengering, hingga cuaca ekstrem,” jelasnya, Selasa (21/3/2023).

Kenapa hal itu bisa terjadi?

Salah satu penyebabnya kenapa hal tersebut sulit ditanggulangi, yakni karena tingkat kerusakan hutan yang semakin kronis dalam 100 tahun terakhir.

Terkait kondisi di Kaltim, saat ini provinsi yang dijadikan sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, memiliki sekitar 6,7 Ha tutupan hutan.

“Hutan di Kaltim termasuk dalam jantung Borneo dan paru-paru dunia. Maka, hutan Kaltim punya peran tinggi dalam isu perubahan iklim,” tuturnya.

“Apalagi dengan adanya IKN dengan konsep forest city. Tentu konsep ini harus benar-benar diterapkan sesuai dengan ciri khas hutan tropikal Kaltim,” sambungnya.

Lebih lanjutan Ia menjelaskan, tantangan Kaltim ke depan bakal semakin kompleks, mengingat dalam dua tahun terakhir harga batu bara alami peningkatan, hingga pembalakan liar, walaupun Benua Etam dikatakan mampu turunkan emisi.

Upaya Kaltim untuk menjaga hutannya haruslah didukung oleh seluruh pihak, termasuk pemerintah pusat hingga tingkat kabupaten/kota.

“Oke, Kaltim punya komitmen, tapi ada beberapa kewenangan yang dikendalikan pusat, seperti izin pertambangan, hal ini tentu menjadi kontradiktif dengan upaya Kaltim,” tegasnya.

Menurutnya, peringatan Hari Hutan Sedunia dapat menjadi pengingat bagi semua pihak tentang betapa pentingnya hutan.

“Ini untuk ingatkan kita semua pentingnya hutan. Hutan bukan sekedar kayu dan binatang, tapi ada banyak kehidupan yang bergantung pada hutan. Dan, saat ini hutan itu ibarat barang antik, begitu penting,” pungkasnya.

(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Dzl)

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait