Portalborneo.or.id, Kutai Kartanegara – Ketua Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara (IKA Faperta Unikarta), Marwan menyampaikan dukungannya terhadap pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Alasan yang menurutnya menjadi realistis, karena dengan prospek pembangunan IKN akan berdampak pula pada geliat bisnis penyediaan bahan pangan di Kalimantan Timur.
“Secara pribadi, sebagai tokoh masyarakat Kukar dan Kaltim, saya sangat menyambut baik kehadiran IKN Nusantara di Kaltim, karena berdampak positif dan berprospek cerah bagi pertumbuhan bisnis penyediaan bahan pangan,” jelas Marwan kepada jurnalis Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Minggu (21/8).
Ia mengatakan, bahwa dengan adanya IKN Nusantara akan menyerap banyak sekali kebutuhan bahan pangan di sana, mengingat IKN nanti membuat banyak kantor pemerintahan pusat bergeser dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim).
“Kalau dihitung-hitung dari kebutuhan pangan bagi warga pendatang di IKN, nantinya sudah pasti cukup besar, hal ini terlihat dengan pembangunan IKN yang sudah dimulai oleh pemerintah melalui Badan Otorita IKN,” ujarnya.
Untuk itu, Marwan memandang dengan peluang besar yang sangat terbuka lebar itu, ia berharap besar agar masyarakat Kukar bisa termotivasi untuk berpikir secara makro, yakni untuk kembali ke bisnis pertanian, seperti ; padi, jagung, kedelai, kacang hijau, buah-buahan, sayur-sayuran, mengingat konsekuensi permintaan pangan yang tinggi dari warga IKN.
“Patut disadari, bahwa sesungguhnya, tanpa kehadiran pekerja bangunan IKN, kebutuhan ketersediaan bahan pangan di Kaltim pun saat ini juga sangat tinggi,” paparnya.
Selanjutnya, Marwan menyebut bahwa pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara pun saat ini telah mengeluarkan penetapan lima Kecamatan sebagai kawasan strategis lumbung bahan pangan di Kabupaten Kukar, yakni meliputi ; Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu dan Muara Kaman.
Upaya pemerintah daerah tersebut menurut Marwan bakal sia-sia jika tidak ada kebijakan Bupati Kukar yang fokus melindungi lahan pertanian yang ada di lima Kecamatan tersebut.
“Karena secara nyata, saat ini sangat masif terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pertambangan baik legal maupun ilegal, bahkan lahan tambang semakin luas menggerus lahan pertanian,” ujar Marwan.
Sebagai tindak lanjut, langkah yang akan dilakukan oleh IKA Faperta Unikarta adalah berusaha mewujudkan ketahanan pangan di kawasan penyangga pengembangan IKN dengan menggugah masyarakatnya yakni melek bertani.
“Adalah memotivasi agar masyarakat untuk kembali gemar bertani, sebelum lahan pertanian semakin berkurang,” kata dia.
Dipaparkan Marwan lagi, bahwa saat ini jumlah petani berumur tua atau tidak produktif semakin berkurang, apalagi angka profesi petani muda tidak mengalami peningkatan jumlah yang drastis, sehingga menurutnya upaya itu perlu dilakukan upaya regenerasi petani muda lebih ditingkatkan.
“Misalnya peningkatan penyuluhan pertanian oleh Pemkab Kukar dengan meyakinkan kepada masyarakat bahwa sektor pertanian jauh lebih menguntungkan, dibandingkan menjual lahan pertanian untuk tambang,” tandas Marwan.
Di sisi lain, tokoh masyarakat yang juga Ketua DPD Partai NasDem Kukar ini juga mengatakan bahwa kehadiran IKN Nusantara mampu membuka dan menyerap lapangan pekerjaan lebih banyak di Kalimantan Timur.
“Diperkirakan puluhan ribu tenaga kerja pasti datang di wilayah IKN, sebagai pekerja bangunan infrastruktur yang saat ini sedang berlangsung di IKN, serta kehadiran ribuan tenaga ASN yang bakal pindah ke Ibu Kota Negara Nusantara,” tandasnya.
Untuk itu, ia berharap besar negara melalui instrumen pemerintah memberikan perhatikan khusus, yakni mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkompeten, khususnya kepada warga Kaltim.
“Yang paling penting adalah bagaimana masyarakat Kukar siap sedia untuk mampu sebagai pendukung atau penyedia kebutuhan bahan pangan bagi ribuan penghuni warga IKN di kemudian hari,” sambungnya.
(Tim Redaksi Portalborne.or.id/DZL)