Portalborneo.or.id, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda menertipkan Pedagang Kaki Lima (PKL) secara bertahap, dikarenakan cakupan wilayah yang sangat luas.
Walikota Samarinda Andi Harun sampaikan, Pemkot sangat aktif mendukung para PKL di Kota Tepian.
“PKL seharusnya tidak berjualan di tempat yang melanggar kepentingan umum, misalnya di atas trotoar. Selama tidak mengganggu kepentingan umum, melanggar peraturan dan Perda, Pemkot pasti apresiasi,” ucap Andi Harun.
Andi Harun menjelaskan, media seharusnya dapat memberikan kritikan yang membangun dan dapat mengedukasi dalam memberikan pemahanan kepada para PKL.
Oleh sebab itu Pemkot sangat terbuka dalam menerima masukan, dengan harapan yang objektif. Salah satu visi dan misi Pemkot adalah menciptakan tata kota yang nyaman dihuni.
“Bayangkan ada sebuah lokasi yang sudah semrawut, kemudian didirikan tenda untuk berjualan pasti tambah semrawutkan. Sedangkan lokasi tersebut diperuntukan untuk hal lain,” tuturnya.
orang nomor satu di Kota Samarinda menegaskan, PKL yang kita akomodir justru tidak di apresiasi. Tapi ketikan ada penertiban selalu dibesar besarin.
“Saya harap ada dukungan dari masyarakat dan media terhadap upaya Pemkot untuk menciptakan tata kota yang baik, nyaman dan aman serta bermanfaat buat kepentingan orang banyak. Bukan kelompok tertentu atas nama asosiasi,” tegasnya.
Dalam hal ini justru, Pemkot mendorong aparat kemanan agar menelisik siapa yang memanfaatkan ruang publik untuk mengambil pungutan liar (pungli) para PKL.
“Kami akan segera razia untuk mengetahui apakah mereka adalah orang samarinda. Karena kami dapat info, banyak PKL yang berasal dari luar daerah tidak ber KTP samarinda,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan, dalam waktu dekat Pemkot akan melakukan operasi yustisi terhadap para pihak yang memanfaatkan atau dimanfaatkan.
“Intinya pemerintah ingin melindungi dan berpihak kepada kepentingan orang banyak, tidak untuk satu dua orang saja,” tandanya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id)
