Pemkab Kukar Fasilitasi Sarana dan Prasarana Bagi 25.000 Nelayan dan Pembudidaya Perikanan Produktif

Foto : Ilustrasi- nelayan dan pembudidaya ikan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Foto : Ilustrasi- nelayan dan pembudidaya ikan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Portalborneo.or.id, Tenggarong – Program pembangunan pertanian berbasis kawasan terus dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar). Tak hanya fokus pada petani dan hortikultura saja, tapi juga para nelayan.

Khususnya Bidang Kelautan dan Perikanan terkait fasilitasi sarana dan prasarana bagi 25.000 Nelayan dan Pembudidaya Perikanan Produktif di Kabupaten Kukar.

Program ini telah masuk dalam misi ke-3 Kukar Idaman, yaitu berupaya meningkatkan produksi dan akses pemasaran bagi kelompok nelayan.

Melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), pemda memanifestasikannya ke dalam empat program unggulan yang telah tercantum dalam rencana strategis OPD.

Pertama, Program Nelayanku Hebat, memberikan peningkatan kapasitas kepada 6.000 nelayan di wilayah pesisir agar mampu mengakses Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 713 dengan pendekatan kelompok dan berbasis kawasan.

Kedua, Program Ikanku Lestari, menjaga dan mempertahankan stok sumber daya ikan diperairan umum dengan maksud mempertahankan keberlanjutan usaha perikanan tangkap bagi 9.000 nelayan di perairan umum.

Ketiga, Program Mandiri Benih, meningkatkan kapasitas produksi benih unggul agar mampu memenuhi kebutuhan bagi 6.500 pembudidaya ikan air tawar dan 3.000 pembudidaya ikan air payau, baik di perairan umum mau pun di perairan payau dengan basis pengembangan UPR dan HSRT.

Keempat, Program Rumput Laut Bersinar, peningkatan kapasitas produksi rumput laut melalui intensifikasi 200 pembudidaya dan penumbuhan 800 pembudidaya baru dalam rangka menopang keberlanjutan industri rumput laut.

Kepala DKP Kukar, Muslik menjabarkan bahwa bantuan ini bertujuan untuk mengembangkan pembudidaya ikan dan nelayan berbasis kawasan. “Latar belakang bantuan karena Kukar memiliki pontesi perikanan yang besar sekali,” ujarnya.

Sementara itu, Sub Koordinator Nelayan Kecil DKP Kukar, Ali mengatakan, pihaknya akan melakukan verifikasi data melalui mekanisme musyawarah pembangunan sebelum bantuan disalurkan.

Ini dilakukan agar bantuan yang disalurkan bisa diberikan kepada penerima sesuai sasaran yang telah ditetapkan. Lalu, bantuan penunjang perikanan sudah pernah diberikan DKP Kukar pada tahun 2021 lalu.

Di antaranya mesin perahu sebanyak 494 unit, mesin kapal 470 unit, perahu kecil 114 unit, 16 kapal, 237 cool box dan 2.100 jaring. “Pada 2022 ini, bantuan yang direncanakan sebesar Rp23 miliar dari APBD dan DAK untuk membantu nelayan kecil di Kukar,” rincinya.

Akademisi Unikarta, Mohamad Fadli mengatakan agar program ini dapat meningkatkan kesejahteraan bagi para nelayan, melalui pemberian fasilitas sarana prasarana sesuai dengan kebutuhannya.

Mulai dari alat tangkap, alat budi daya, dan peningkatan kapasitas. “Nanti harapannya bagaimana peningkatan kesejahteraan nelayan,” tukasnya.

Kukar sendiri memiliki potensi pendapatan yang besar dari sektor perikanan. Pada 2020 lalu, sumbangan dari sektor ini sebesar Rp9 miliar untuk kas daerah.

Sehingga di tahun 2022, Pemkab Kukar menggelontorkan bantuan Rp23 miliar demi memajukan industri perikanan. Bantuannya pun bakal dibagikan kepada semua kelompok nelayan dan pembudidaya ikan tambak.

(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Adv)

Loading

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait