Kutai Kartanegara, Portalborneo.or.id – Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) mulai mendorong sekolah-sekolah untuk menyisipkan muatan lokal berupa permainan tradisional, seperti gasing dan lainnya.
Hal ini bertujuan agar permainan khas Kutai Kartanegara tidak punah. Selain itu, permainan gasing juga selalu ditampilkan setiap event dari tingkat sekolah hingga masyarakat umum.
Namun Bupati Kukar, Edi Damansyah menyebutkan, program ini dihentikan sementara, lantaran pandemi covid-19. Saya rasa bukan hanya Kukar tapi seluruh daerah di Indonesia,” kata orang nomor satu di Kukar itu.
Mengenai pelestarian kebudayaan ini, Edi juga mengaku telah membentuk komunitas yang bertugas memperkenalkan permainan tradisional gasing. Komunitas tersebut kata dia melalui pembinaan Dinas Pemuda dan Olahraga.
“Termasuk keberadaan Kesultanan Kutai Ing Martadipura itu, adalah bagaimana budaya yang ada di era nenek moyang kita dulu baik di kerajaan maupun masyarakat kita pertahankan,” terangnya.
Di sisi lain, pendiri Komunitas Keroan Begasing Kutai, Norsyamdani berharap pemerintah daerah dapat membantu mensosialisasikan eksistensi permainan gasing.
“Harapan kami pemerintah daerah bisa bantu. Bukan hanya kami yang menggerakan dengan biaya sendiri. Pemerintah juga bisa dampingi dan sosialisasikan,” kata dia.
Dani mengaku tiap hari bikin gasing bagi ke sekolah-sekolah semua menggunakan biaya sendiri.
“Setiap ada event kecamatan atau desa, kami masuk ajukan lomba gasing,” tambahnya.
Dani juga berharap, pemerintah dapat membangun venue khusus permainan gasing. “Karena itu, visi misi saya utama. Permainan gasing harus masuk dalam ekstrakurikuler dan ada buku panduan cara main gasing,” tandasnya. (Adv)
Penulis : Ash
