Portalborneo.or.id, Samarinda – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda Abdul Rofik, menyampaikan Walikota Samarinda memiliki Visi dan Misi untuk membuat sepuluh ribu pengusaha baru.
Oleh sebab itu apabila UMKM Marimar ditiadakan bagimana visi dan misi Walikota akan tercapai. Apapun yang terjadi polemik Pemerintah Kota (Pemkot) antara PT.Samaco selaku tim manajemen Mahakam Lampion Garden (MLG) tidak ada kaitan dengan UMKM.
“Mereka tidak ikut permasalahan ini yang penting selaku UMKM tetap bisa berbisnis,” ujar Rofik, Kamis (10/2/2022).
Abdul Rofik memaparkan, UMKM memiliki persoalan serta keresahan tersendiri dalam keadaan ini.
“Misal mereka baru mau buka bersiap-siap berjualan ternyata air dan listrik itu semua sudah di putus. Karena ada permasalahan pihak manajemen dengan pemerintah,” tuturnya.
Ia pun menjelaskan, bahwa pengusaha UMKM perlu perlindungan dan ini termasuk kewajiban bagi Pemkot. Rofik pun mengingatkan untuk para pengusaha penanggung jawab terutama PT.Samaco, ikuti aturan dari Pemkot yang sesuai dengan perjanjian mitra.
“Kalo ada kewajiban segala macam, jangan lah bermain-main,” ucapnya.
Politisi PKS menegaskan, Legislatif ini ditengah – tengah sehingga Pemkot tidak ingin dirugikan, begitu pula dengan pengusaha tidak ingim Pemerintah rugikan.
“Karena bagaimana pun tanpa ada pengusaha kota ini akan mati, tapi begitu juga pengusaha tanpa ada pemerintah ya bagaimana bisa hidup,” ungkapnya.
“Tidak ada ketenangan, keamanan misalnya seperti Satpol-PP, untuk menjaga ketertipan berjalannya para pengusaha,” tambahnya.
Anggota Komisi II pun berkomentar, apabila tim manajemem MLG memiliki marimar sebagai penopang daya tarik bagi wahana bermain itu sangat bagus.
“Kemudian jangan membuat sebuah manajemen marimar yang tidak berijin kepada Pemkot. Nah itu yang sangat disayangkan,” tutupnya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Adv)
