Portalborneo.or.id, Samarinda – Kota Samarinda memiliki permasalahan sosial yang tak kunjung usai. Diantaranya kasus stunting, narkoba dan kekerasan seksual. Hal ini pun menjadi catatan Komisi IV DPRD Samarinda.
Seperti yang disampaikan Ketua Komisi IV, Sri Puji Astuti. Perempuan yang kerap disapa Puji ini menyatakan salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh Pemkot ialah mengurangi angka pengangguran. Dengan menurunkan angka pengangguran, maka gizi dan kualitas kesehatan masyarakat pun akan terpenuhi.
“Jadi ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, tapi perlu peran serta masyarakat serta dunia usaha,”tegas Puji.
Selain itu, Pemkot harus bekerjasama dengan seluruh stakeholder. Contohnya, melalui CSR perusahaan swasta digunakan untuk membuat program pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Ditambahkan oleh Anggota Komisi IV Nursobah, dimana ketiga kasus tersebut memang disorot secara nasional. Kota Samarinda merupakan salah satu daerah yang memiliki angka kasus tinggi.
Ia menghimbau agar Pemkot Samarinda lebih memperbanyak sosialisasi dan edukasi kepada generasi muda di Kota Samarinda.
“Karena kalau mau menghilangkan secara ekstrem juga agak sulit. Jadi perlu dulu tahap sosialisasi, setidaknya ini bisa memberikan pengetahuan,”pungkasnya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/ADV/Sya*)