Portalborneo.or.id, Samarinda – Beberapa waktu lalu, Wali Kota Samarinda Andi Harun mendapatkan laporan warga terkait peristiwa longsor di kawasan Perumahan Korem yang berlokasi di Jalan Gunung Kapur, Lempake.
Tak lama-lama, wali kota pun langsung melakukan tinjauan lapangan pada Senin, (27/2/2023). Dalam peninjauannya, Andi langsung mengecek ke lokasi penyebab longsor. Bahkan dirinya pun masuk ke gorong-gorong tersebut.
Usai menelaah, ia menyatakan bahwa terjadinya longsor disebabkan kolam retensi jebol yang seharusnya berfungsi untuk menangkal air hujan untuk langsung bersentuhan dengan tanah, malah membuat tanah terkikis.
“Ternyata di situ ada kolam retensi atau polder yang jebol. Sehingga air itu tidak ada lagi dinding penahan dan menyebabkan terkikisnya tanah,”ungkapnya.
Oleh sebab itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berencana untuk memasang retaining wall guna menahan tanah agar tidak terjadi longsor kembali. Meskipun begitu, ada kendala yang dihadapi. Pihaknya harus segera menangani kendala di fasum perumahan terdahulu. Pasalnya, fasum perumahan tersebut masih belum diserahkan pada pemerintah.
“Saya minta dua belan ke depan fasumnya diserahkan kepada Pemkot agar kita bisa masuk di situ dalam hal mengelola menggunakan APBD,”lanjutnya.
Disinggung mengenai alokasi dana, Andi bakal melihat besaran nilai APBD Perubahan Tahun 2023 terlebih dahulu.
“Karena untuk menggunakan dana tidak terduga, dalam peraturan kita harus menimbulkan korban, jadi kalau tidak menimbulkan korban tidak bisa. Jadi nanti kita lihat, skema apa yang akan kita pakai untuk bisa menanggulangi sementara.”
“Jadi dalam waktu dekat akan kita pasang retaining wall sambil menunggu APBD masuk,”tutupnya.(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/ADV/Sya*)