Perencanaan Pembangunan Terowongan Gunung Manggah Memicu Beragam Pertanyaan, Angkasa Jaya Menggenjot Kajian Teknis

Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani.

Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani.

Portalborneo.or.id, Samarinda – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda Angkasa Jaya, mendukung pembangunan terowongan untuk mengatasi kemacetan lalulintas di daerah Gunung Manggah Jalan Sultan Alimuddin, Selili, Kecamatan Samarinda Ilir.

Angkasa Jaya sapaan karibnya Angkasa menjelaskan, perencanaan ini telah di dukung DPRD Samarinda, sejak tahun 2022 saat direncanakannya pembangunan terowongan tersebut.

“Karena saya meliat ini sebuah wacana baru dan strategi cara mengatasi kemacetan lalulintas. Artinya memberikan salah satu kenikmatan masyarakat Kota Samarinda. Ya kita dukung full,” ucap Angkas.

Pembangunan ini pun memicu beragam pertanyaan, seperti kapan akan terealisasikan perencaan pembangunan trowongan ini. Ketua Komisi III DPRD Samarinda pun menerangkan, ini merupakan hal baru di Kota Samarinda, oleh itu Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengkaji secara teknis terlebih dahulu.

“Sampai saat ini kami juga masih menunggu, apa yang sudah dilaksanakan oleh Pemkot terhadap perencanaan pembangunan terowongan ini. Apabila ada kelanjutan kami akan menginfokan karena bagaimana pun masyarakat perlu tau,” tuturnya, Rabu (9/3/2022).

Ia pun menyatakan, Pemerintah kota yang dahulu berencana membangun jembatan layang guna mengurai kemacetan lalu lintas. Selain itu Pemkot yang dahulu pun memiliki staretegi untuk melebarkan jalan sekitar Gunung Manggah.

“Kalo kita ingin melebarkan jalan rasanya, harus membebaskan lahan warga sekitar dan apabila ingin membangun jembatan layang memperlukan biaya besar, pati mendekati 1 triliun,” tegasnya.

“Walikota yang baru Andi Harun memiliki terobosan baru, tidak membangun jembatan layang tetapi kita bangun terowongan dan budgetnya lebih rendah. Bagaimana kita tidak welcome,” tambahnya.

DPRD Samarinda selalu menggejot secara teknis agar selalu mempertimbangkan kontruksi gunung yang berada disana mendukung atau tidak. Jikalo tidak mendukung otomatis perencanaan pembangunan terowongan ini tidak dapat dilaksanakan.

“Saya kira perlu ditanyakan ke Walikota, Dinas terkait dan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sampai sejauh mana kajian teknisnya sudah selesai. Sehingga bisa dipastikan dapat dibangun,” tutupnya.

(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Adv)

Loading

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait