MHTC dan BST Gencarkan Wisata Berbasis Kesehatan di Malaysia Sudah Kembali di Buka

MHTC dan BST Gencarkan Wisata Berbasis Kesehatan di Malaysia.

MHTC dan BST Gencarkan Wisata Berbasis Kesehatan di Malaysia.

Portalborneo.or.id, Samarinda – Malaysia akhirnya kembali membuka perbatasan pintu masuk Negara-Nya sejak 1 April 2022 lalu setelah hampir dua tahun di tutup akibat pandemi Covid-19 melanda. Para pelancong (turis) yang hendak menyambangi untuk keperluan medis maupun wisata pun kini semakin mudah memasuki Negeri Jiran tersebut.

Director Marketing Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) Farah Delah Suhaimi mengungkapkan, dalam periode transisi menuju endemi Covid-19 di Malaysia, pelancong tidak perlu lagi menjalani karantina maupun pcr dengan syarat wajib sudah menerima dua dosis vaksinasi Covid-19. Artinya, dengan dibukanya perbatasan tersebut, berbagai rumah sakit dan perjalanan wisata berbasis kesehatan menyambut baik kedatangan pelancong dari seluruh negara termasuk Indonesia.

Dituturkan Farah, biasanya orang Indonesia yang datang ke Malaysia itu untuk melakukan pengobatan. Mulai dari pengobatan jantung, kanker, bayi tabung, dan medical cek up. Sebelum Covid-19 melanda, ada sekitar 670 ribu warga Indonesia yang berobat.

“Jadi kami MTHC datang berjumpa untuk memberikan informasi bahwa rumah sakit untuk pasien dari Indonesia yang ingin berobat ke Malaysia, kini aksesnya telah di buka dan sudah kembali berjalan seperti waktu sebelum Covid-19,” kata Farah di Hotel Mercure Samarinda, Selasa (22/11/2022).

Farah menambahkan, ada sekitar 87 rumah sakit swasta di Malaysia yang sudah membuka pelayanan kesehatan untuk pasien secara internasional. Diantaranya, Ramsay Sime Darby Healthcare, Sunway Medical Centre, Gleneagles Hospital Penang, dan Island Hospital Penang. Terkait kontak person (informasi) dapat menghubungi langsung agen-agen MHTC yang sudah tersebar di seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, terdapat empat beberapa mitra wisata berbasis kesehatan. Salah satunya Sarawak Tourism Board (STB). Manager Communications Gustino Basuan menjelaskan, Serawak merupakan salah satu pulau yangg berdekatan dengan kepulauan Borneo (Kalimantan Utara, Kaklimantan Barat, dan Kalimantan Selatan).

Oleh karena kedekatan logistik antara Kuching, Serawak dengan Kalimantan,maka menjadi harapan besar jika Kalimantan Timur khususnya Kota Samarinda dan Balikpapan untuk dapat mempromosikan Serawak sebagai tempat wisata terdekat.

Diakui Gustino memang, fasilitas penerbangan dari Kaltim ke Kuala Lumpur belum ada. Kendati demikian, perundingan dengan Negara, Jakarta, dan Kementerian Perhubungan terus diupayakan. Sehingga di masa mendatang memperbolehkan pelancong kedua negara antara Indonesia-Malaysia lebih aktif.

“MHTC di Indonesia sudah banyak aktivitas. Bukan saja Pulau Borneo tetapi di Sumatera hingga Pulau Jawa. Antusias agen ramai berminat. Mereka bertanya tentang bagaimana kita boleh lanjut. Apalagi ada persamaan budaya, tempat, tariat adat, makanan, selain daripada bahasa. Termasuk memikirkan tarikan lain yang mungkin tidak ada di sini dan akan membawa datang ke sana,” tukas Gustino sembari tersenyum.

(Tim Redaksi Portalborneo.or.id)

Loading

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait