Portalborneo.or.id, Samarinda – Rencana transformasi pemerintah untuk penggunaan mobil listrik menarik perhatian Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji. Dia mengatakan, hal itu baik dilakukan dengan terlebih dahulu jika dilakukannya pembenahan infrastruktur listrik.
“Sebetulnya dari harapan masyarakat adalah untuk menekan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan beralih ke listrik, kami setuju pada prinsipnya. Namun infrastruktur listrik yang ada di Kaltim harus dibenahi terlebih dahulu,” kata Seno ditemui awak media di Gedung E Kantor DPRD Kaltim, Rabu (28/9/2022).
Secara pembangkit listrik memang tercukupi. Namun, sambung Seno, yang mengalir ke masyarakat ternyata masih membutuhkan maintenance (pemeliharaan) yang baik oleh PLN dan sebagainya.
“Apalagi sekarang kalau adanya kendaraan listrik yang masuk. Tentu infrastrukturnya harus diperbaikin terlebih dahulu. Apakah nantinya akan ada SPBU Listrik yang khusus atau mungkin adanya sosialisasi ke masyarakat terkait perpindahan dari BBM ke energi listrik oleh PLN,” jelas Seno.
Hal ini lah yang perlu dievaluasi kembali dan meminta pemerintah pusat agar sebelum kebijakan presiden kemudian diturunkannya peraturan gubernur atau peraturan daerah itu setelah masifnya dilakukan sosialisasi guna memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Saya rasa juga untuk penggunaan mobil listrik itu hanya bagaimana infrastruktur di daerah maupun di desa diberikan perhatian. Karena ini mencakup tidak hanya masyarakat kota saja melainkan seluruh kabupaten/kota tentunya berharap mendapat fasilitas yang mumpuni sama rata,” tegasnya.
“Kita akan diskusi dengan Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) termasuk PLN Kaltim sehingga bagaimana mereka membuat sistem ini terjadi dan sebelum sistem ini berjalan untuk disosialisasikan dulu baru kita akan tetapkan bersama,” sambungnya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/ADV/Fris)
