Petani Muang Ilir Gagal Panen

Petani muang ilir, Alami Gagal Panen

PORTABORNEO.IR.ID, Samarinda – Masa krisis petani kesulitan dalam produksi dan kegagalan panen, berhak memperoleh perlindungan dalam fase ini.

Salah satu isu strategis Yang dihadapi dunia adalah ketahanan di bidang pangan. Sudah tentu hal itu tidak mudah, sebab untuk menyediakan pangan tidak sekedar soal bertani, tetapi bersangkutpaut dengan bidang lainnnya, seperti bidang ekonomi, industri, teknologi pertanian, bahkan politik pun kebijakan bidang pertanian.

Terkait dengan upaya penyediaan pangan khususnya padi/beras. Ketua Kelompok Tani Bina Usaha, desa Muang Ilir, kelurahan Lempake, Samarinda Utara, Aliansyah, mengatakan.

“Musim panen kali ini gagal, merugi. Sekitar 35% saja yang bisa dipanen. Sebab hama tikus, dan burung sulit dikendalikan,”katanya, 8 November 2021

Anggota kelompok tani Bina Usaha 38 orang terdiri atas petani padi 10 orang dan petani palawija 28 orang. Petani padi mananam di hamparan sawah sekitar 12 hektare.

“Biaya yang dikeluarkan untuk satu hektare padi sekitar 6juta rupiah. Kalau panennya berhasil mendapat 8,5jt rupiah. Satu tahun dua kali musim tanam. Panen kali ini perhektarnya, kami merugi sekitar 5 juta rupiah lebih,”jelas Aliansyah

Terkait dengan peran pemerintah terhadap nasib petani padi desa Muang Ilir, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Samarinda ‘Suluh Manuntung’, Ir. Sumijan didampingi PPL(Penyuluh Pertanian Lapangan) Muang Ilir, Lediana Helmi, mengatakan sudah meninjau lapangan dan meneruskan laporan petani yang gagal panen ke Dinas Pertanian kota Samarinda,

“Untuk panen kali ini di wilayah kerja kami banyak yang gagal, hal itu terjadi di samping serangan hama juga iklim ekstrim, hujan deras dengan debit air meningkat berakibat merendam kebun Lombok, jagung, kangkung, bayam dan lainnya. Sehingga gagal panen,”jelasnya, di kantor BPP, Jalan Giri Makmur, Kelurahan, Lempake, Samarinda Utara.

Lediana Helmi, mengatakan bantuan ke petani berupa handtrucktor, pleser, mesin penyedot air,”Untuk bantuan bibit dan pupuk hanya di musim tanam,”katanya 9 November 2021.

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait