PORTALBORNEO.IR.ID, Samarinda – Pembalajaran di sekolah jenjang pendidikan dasar dan menengah tahun 2022 mengalami perubahan kurikulum. Sebelumnya menerapkan kurikulum 2013, di tahun 2022 terdapat 3 kurikulum.
Yakni kurikulum 2013, Kurikulum Darurat (2013 yang disederhanakan) dan Kurikulum Prototipe. Pihak sekolah atau satuan pendidikan bisa memilih salah satu kurikulum 2022 tersebut
Kurikulum Darurat merupakan Kurikulum 2013 yang mengadaptasi pendemi Covid-19, tujuannya agar pembelajaran di masa pandemi dapat berfokus pada penguatan karakter dan kompetensi mendasar.
Hasil riset Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) di era pandemi Covid-19 telah menimbulkan kehilangan pembelajaran (learning loss) literasi dan numerasi yang signifikan.
Kemendikbud Ristek, kemudian menyusun Kurikulum Prototipe sebagai bagian dari kurikulum nasional untuk mendorong pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Terkait dengan penerapan tiga opsi/pilihan kurikulum tersebut, kepala Dinas Pendidikan kota Samarinda, Dr. Asli Nuryadin, mengatakan walaupun pihak sekolah bisa memilih salah satu opsi Kurikulum itu, tetapi diharapkan memulai menerapkan Kurikulum Prototipe,
“Kurikulum Prototipe inti adalah menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Prototipe kadang juga disebut sebagai Merdeka Belajar. Sebelumnya di sekolah dasar tidak ada pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), di Kurikulum Prototipe harus diadakan, sebab saat ini memang era TIK. Begitu juga di SMA Siswa boleh memilih pelajaran yang bukan jurusannya. Anak Biologi, bisa juga belajar ilmu bahasa dan seterusnya.”jelasnya, selepas, memimpin apel 17 Januari 2022, di halaman kantor Dinas Pendidikan kota Samarinda, Jalan Biola Samarinda.
Untuk penerapan Kurikulum Prototipe, lanjutnya, dilakukan bertahap melalui Sekolah Penggerak. Ada 22 SMP penggerak di antaranya SMPN 35 dan SMP 36.”tambahnya.
Senada dengan, Asli Nuryadin. Pengawas Sekolah Dasar kecamatan Sungai Pinang, Syahrani,S.Pd, mengatakan penerapan Kurikulum Prototipe di wilayah kerjanya sudah dilakukan bertahap di beberapa Sekolah Dasar Penggerak di antara SDN007 jalan A Yani, kelurahan Temindung Permai , kecamatan Sungai Pinang dan lainnya,
“Dari 22 sekolah dasar di wilayah kecamatan Sungai Pinang sudah ada beberapa Sekolah Penggerak yang menerapkan Kurikulum Prototipe. Kami juga membimbing Guru Penggerak Kurikulum Prototipe. Kalau gurunya tidak siap penerapan Kurikulum Prototipe di sekolah mengalami kesulitan.”papar, Syahrani.