Komisi III DPRD Samarinda Dorong Pemkot Samarinda, Fokus Pembangunaan Infrastruktur dan Penanggulangan Banjir

Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Angkasa Jaya.

Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Angkasa Jaya.

Portalborneo.or.id, Samarinda – Penanganan banjir di kota tepian belum maksimal, hal itu dapat dilihat di sejumlah lokasi di Samarinda masih terendam banjir di kala hujan turun. Seperti Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda Ilir, Samarinda Ulu, Samarinda Utara dan Sungai Kunjang.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya menyebutkan jika pihaknya mendorong Pemkot Samarinda agar dapat memfokuskan pembangunan infrastruktur serta penanggulangan banjir pada penyerapan APBD 2022.

Ia juga menguraikan jika permasalahan banjir pada masa kepemimpinan Wali Kota Samarinda Andi Harun seharusnya sudah dapat diminimalisir. Hal itu dikarenakan agar masalah yang telah lama menjadi keluh kesah warga itu dapat teratasi secara maksimal.

Tak hanya itu, ia juga meminta beberapa pembangunan infrastruktur seperti lokasi penyerapan air di sejumlah titik yang menjadi sumber banjir dapat segera dibangun.

“Contohnya di daerah Samarinda Utara bagian Lempake dan Sempaja, itu perlu dibangun kantong-kantong air,” ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (16/2/2022).

Ia menyebutkan, bahwa dari hasil laporan Balai Wilayah Sungai Kaltim dapat dipastikan kapasitas penampungan air di bendungan Benanga dalam 7 tahun mendatang akan semakin berkurang fungsi penyerapannya.

Hal itu diakibatkan oleh kerusakan alam di sekitar Kecamatan Samarinda Utara serta sejumlah material yang masuk ke dalam bendungan hingga akhirnya kian dangkal.

“Tak cuma membangun waduk atau kantong air baru, kami berharap Pemkot juga dapat berkoordinasi dengan pihak provinsi maupun Kementerian PUPR agar Bendungan Benanga dikeruk material yang mengendap di dalamnya,” pintanya.

Angkasa juga berharap agar aktivitas pembukaan lahan baru dan penambangan ilegal di lingkungan sekitar daerah penyerapan air dapat ditindak secara masif.

“Kan timbulnya banjir juga tergantung kondisi lingkungan, seandainya sudah gundul yang jelas banjir semakin menjadi-jadi dan tidak terbendung lagi,” sebutnya.

“Dengan adanya ketegasan pemimpin maka dapat mengurangi atau menekan, juga persoalan penggunaan anggaran bisa diminimalisir juga,” pungkasnya.

(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Adv)

Loading

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait