PORTALBORNEO.OR.ID, Samarinda – Jalan berlubang di Samarinda menuai perhatian para legislator. Komisi III DPRD Samarinda, melalu anggotanya, Jasno, mengungkapkan rasa prihatinnya.
Jasno mengatakan, jalan rusak dan berlubang kerap ditemui di tengah kota dan jalan protokol. Oleh sebab itu, Jasno menginginkan agar Pemkot Samarinda tidak terkesan membiarkan kondisi jalan rusak tersebut dengan lebih responsif dalam melakukan perbaikan.
“Seringnya saling lempar, kita bilang itu wewenang provinsi, sedangkan provinsi mengatakan itu wilayah kota, menurut saya kita juga malu ketika ada tamu datang dan jalan kita berlubang, mereka dan masyarakat tidak mau tahu itu wewenang siapa, tahu nya jalan Samarinda bagus atau jelek,” ungkap Jasno menuturkan.
Anggota dewan dari fraksi PAN itu juga menyebutkan beberapa jalan yang memiliki titik berlubang dan dianggap perlu untuk diperbaiki seperti jalan Imam Bonjol, jalan Gajah Mada, jalan Panglima Batur serta ruas jalan lainnya.
“Jangan saling menunggu, kan ada anggaran tanggap darurat, kalau sekiranya darurat silahkan dipergunakan untuk patching terhadap jalan berlubang itu,” tegasnya.
Dengan keadaan anggaran Pemkot Samarinda yang terbatas, Jasno menilai jalan yang masih berlubang bisa dilakukan patching kepada titik lubangnya.
“Kalau di daerah lain jangankan di kota, kita masuk ke desanya saja mulus-mulus jalannya, kita iri juga, makanya kita akan hearing dengan PUPR terkait dengan ini untuk minta segera dibenahi,” lanjutnya.
Pemkot Samarinda pada anggaran APBD Perubahan tahun 2021 sendiri telah mulai melakukan perbaikan di beberapa ruas jalan dalam kota.
Seperti hal nya di Jalan Awang Long, dan 3 ruas jalan lain ditergetkan bisa dikerjakan hingga akhir 2021 ini.
“Mudah-mudahan sebelum (APBD 2022) disahkan, kita bisa minta itu ke PUPR, sebelum tanggal 30 (November),” pungkas Jasno. (NFL/MA)