Portalborneo.or.id, Samarinda – Dominasi kedai kopi dan cafe-cafe di kawasan Citra Niaga dinilai tak selaras dengan niat semula menjadikan tempat ini sebagai pasar budaya.
Hal tersebut dilontarkan anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Abdul Rofik. Ia megatakan fenomena kedai perkopian yang kerap dijadikan tongkrongan muda-mudi Kota Tepian saat ini telah melenceng dari fungsi awalnya.
“Kan, kita ini pusat ibu kota provinsi, artinya setiap orang yang datang ke ibu kota memerlukan oleh-oleh. Kita sudah punya sentra, kok cari manik-manik di depan hanya ada dua kios, yang lainnya cafe,” ucapnya kepada awak media, Kamis (17/2/2022).
Akan hal tersebut, Rofik sapaan akrab politisi dari fraksi PKS itu meminta Wali Kota Samarinda Andi Harun agar dapat membangun dan mengembalikan fungsi utama Citra Niaga sebagai pasar budaya.
Ia menyebutkan, boleh saja kedai kopi atau warung makan masih terus berjualan. Kendati, sektor kuliner seharusnya tidak dominan memenuhi Citra Niaga.
“Tinggal ini tantangan bagi dinas perdagangan dan para UPTD, oleh karena itu UPTD ini perlu angkat orang-orang yang inovatif dan kreatif,” pungkas Rofik.
Untuk diketahui, wacana lawas mempercantik kawasan Citra Niaga oleh Pemerintah Kota Samarinda sendiri telah bergulir di masa kepemimpinan Andi Harun – Rusmadi.
Berdasarkan rapat pemkot terakhir, revitalisasi Citra Niaga akan dilakukan pada 2023 mendatang. Sementara Detail Engineering Design (DED) bakal dilakukan 2022 ini.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Adv)