PORATALBORNEO.OR.ID, Samarinda – Planet atau bumi ini anugerah Ilahi Tuhan Yang Maha Esa, untuk kehidupan makhluk-Nya, temasuk manusia di dalamnya
Maka, dalam membangun lingkungan bumi, seyokjanya kita memperhatikan biodiversitas atau keanekaragaman hayati/kehidupan
Terkait dengan kerusakan lingkungan yang berdampak bencana di antaranya bencana kebanjiran dan kekeringan serta mengganasnya emisi carbondioksida
Bisa ditangani bersama secara bersinergi dengan berbagi pihak yang perduli terhadap kesejahteraan lingkungan hidup
Novan syahronny Pasie, Sekretaris Komisi III Bidang Pembangun DPRD kota Samarinda, terkait dengan seringnya terjadi banjir dan tanah longsor di wilayah kota Samarinda, mengatakan hal itu terjadi akibat dari kerusakan bentang alam,
“Soal lingkungan kita akan bicara kebijakan di bidang lingkup hidup, misalnya berapa luas bentang alam yang boleh dialih fungsikan dan yang tidak boleh dialih fungsikan, sebab di situlah hulunya bencana alam di antaranya banjir.”tuturnya, saat dijumpai sedang rehat minum secangir kopi di cafe Elbarito, jalan Barito Samarinda,16 November 2021,
Siapa yang membuat kebijakan, lanjutnya, harus meninjau kembali apakah masih ada kelemahannya ataukah penerapan di lapangannya diperketat pengawasannya.
Contohnya izin penambangan batubara ditarik ke pusat, ini berarti pusat yang harus proaktif meninjau di lapangan terkait mengalifungsikan bentang alam berdampak buruk bagi kehidupan,
“Di sisi lain merubah bentang alam harus juga memperhatikan keanekaragaman kehidupan hayati. Sebab bisa jadi ketika membangun infrastruktur penyegahan bencana alam, justru merusak ekosistem alam.”jelasnya
Membangun alam lebih arif kalau saling bersinergi antara pengambil kebijakan dan pihak- pihak yang perduli terhadap kelestarian alam. Tambahnya.
