Portalborneo.or.id, Samarinda – Walikota Samarinda Andi Harun, menggelar peninjauan dibeberapa titik Kota tepian, Rabu (16/2/2022).
Pada jam 10 pagi Wilayah Indonesia Tengah (WITA) melakukan peninjauan pertama di Sekolah Dasar (SD) Negeri 027 Jalan Pramuka Kelurahan Sempaja. Selama peninjauan berlangsung para pengajar melaporkan bahwa ada dibeberapa titik gedung yang berpotensi runtuh serta pelafon tempat belajar dan mengajar yang terkoyak.
Andi Harun menjelaskan, informasi mengenai kerusakan tersebut dilaporkan langsung dari tenaga pendidik SD 027 sekitar dua hari lalu. Ia pun mendapatkan bukti foto kerusakan sebelum melakukan peninjauan ke lokasi.
Ia memaparkan, Bangunan yang berada di SD 027 itu memang telah lama dan ada dua unit bangunan yang lantainya mulai runtuh, serta akan segera di masukkan ke anggaran perubahan dan akan direalisasikan perbaikannya.
Peninjauan pun dilanjutkan ke saluran air yang berada di Fakultas Farmasi Unmul, karena pembangunan halam parkir fakultas farmasi menyebabkan tersumbatnya aliran air yang langsung ke arah sungai bekitik.
“Saya bersama teman-teman dari pemerintahan tadi meninjau langsung dan saya sudah memerintahkan ke kadis PUPR, serta berkoordinasi juga ke pihak Unmul untuk membuat sodetan baru dari arah depan ke sungai sehingga saluran air pun lancar,” ucap Andi Harun.
Setelah semua peninjauan lokasi di daerah Unmul usai. Berlanjut ke Jalan Tarmidi Kelurahan Sungai Pinang Dalam langsung ke arah Jalan Kehewanan Kelurahan Samarinda Ilir, saat peninjauan berlangsung Walikota Samarinda meminta untuk dinas PUPR agar menyusunan spot-spot pembangunan taman dan menyediakan tempat para PKL yang ada di daerah tersebut.
“Akan kita tata menjadi jalan yang terintegrasi dengan taman trotoar yang bagus, nyaman, serta menjadi spot baru di samarinda,” tuturnya.
Sebantaran sungai terdapat rumah-rumah penduduk yang akan dibebaskan lahannya dengan kompensasi menyesuaikan luas bangunan yang dimiliki masyarakat sekitar.
“Dari dokumen yang kita miliki sebagian sudah kita bayar di jaman pemerintahan sebelumnya, tapi sebahagian lagi belum,” ujarnya.
Orang nomer satu di Kota Samarinda menerangkan, mengenai pembayaran pembongkaran itu salah satu komitmen lama yang dijanjikan dan memang sesuai aturan pemukiman yang direlokasi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berencana tahun ini akan menyelesaikan serta menyambung ke arah Jalan ruhui rahayu. Setelah itu ditahun mendatang Pemkot akan mengalokasikan kembali anggaran untuk pengurusan bantaran sungai sebagai dukungan utama terhadap pengendalian banjir.
Dari peninjauan SD 027, Aliran Air Di daerah Fakultas Farmasi Umnul, serta Perencanaan pembangunan taman sebantaran sungai di Jalan Tarmidi. Terakhir Walikota Samarinda melakukan peninjauan di Kantor kelurahan Sungai Dama, dari laporan lurah setempat sering terjadi banjiran.
“Saya juga minta untuk dibuatkan mapping, jika diperlukan pembongkaran dan pengangkatan sedimen, agar dipastikan air yang berasal dari lokasi pegunungan bisa lancar ke arah sungai,” tututnya.
“Disamping itu saya meminta kepada Bina Marga serta PUPR agar Jalan Damai ini di posisikan sebagai jalan vital, karena merupakan satu-satunya jalan alternatif jika sewaktu waktu terjadi hambatan di Gunung Manggah,” pungkasnya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id)