Hasto Kristiyanto Klaim Jokowi Ingin Rebut Kepemimpinan PDI Perjuangan

Foto: Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Foto: Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Jakarta – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyampaikan pernyataan mengejutkan terkait Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi)!

Menurutnya, Presiden Jokowi diklaim memiliki keinginan untuk mengambil alih posisi Ketua Umum PDI Perjuangan yang saat ini dipegang oleh Megawati Soekarnoputri. Informasi ini, kata Hasto, diperolehnya dari seorang mantan menteri yang pernah menjabat di kabinet pemerintahan Jokowi.

“Ada seorang mantan menteri yang kemudian dihubungi oleh menteri dalam kabinet Bapak Jokowi, yang menyatakan keinginan dari Pak Jokowi untuk menduduki posisi Ketua Umum PDI Perjuangan,” ucapnya, dikutip pada Kamis (15/8/2024).

Di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, ia menegaskan bahwa pernyataan tersebut bukanlah hal baru dan pernah disampaikan kepada publik sebelumnya.

Sebagai salah satu contoh, Hasto merujuk pada kasus pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar, yang juga diduga terkait dengan intervensi pihak tertentu.

“Melihat apa yang terjadi pada Partai Golkar-yang mula-mula juga ada rumor seperti itu-ternyata itu kan terjadi. Maka, apa yang disampaikan Bu Megawati Soekarnoputri tersebut, itu adalah benar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Hasto menekankan bahwa sosok Megawati Soekarnoputri sebagai seorang putri proklamator memiliki nilai dan prinsip yang kuat, sehingga PDI Perjuangan menolak segala bentuk pemerintahan yang otoriter, korup, dan nepotis.

Pria kelahiran 7 Juli 1966 ini juga menyatakan bahwa seluruh kader PDI Perjuangan siap untuk membela Megawati Soekarnoputri dan gagasan-gagasannya dengan militansi tinggi.

“Seluruh jajaran partai dengan militansi tinggi, dengan pertaruhan jiwa raga, siap untuk membela Bu Mega dengan seluruh gagasan-gagasannya itu,” tegasnya.

Untuk diketahui sebelumnya, Airlangga Hartarto, yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, mengundurkan diri dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu lalu.

Berdasarkan laporan Koran Tempo edisi Senin, 12 Agustus 2024, pengunduran diri itu diduga kuat dipengaruhi oleh intervensi Istana.

Pengunduran diri Airlangga dikaitkan dengan kasus korupsi izin ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya pada periode 2021-2022 di Kementerian Perdagangan.

Dalam konteks tersebut, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga menyatakan bahwa ada pihak yang ingin merebut partainya.

Hal ini, menurut Megawati, menjadi salah satu alasan mengapa ia benar-benar bersedia kembali menjabat sebagai Ketua Umum partai berlambang banteng tersebut.

“Sudah begitu sekarang ada orang mau mengambil pula, PDI Perjuangan. Aih gawat. Hehehe. Gile! Wartawan tulis. Gile! Dia enggak mengerti harga kehormatan,” ujar Megawati dalam acara pengumuman sejumlah bakal calon kepala daerah yang diusung oleh PDI Perjuangan untuk Pilkada 2024. Namun, Megawati tidak menyebutkan siapa pihak yang dimaksud dalam pernyataannya tersebut.

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait