Pemuda Lintas Agama Serukan Peran Strategis dalam Pembangunan Kaltim di Pilkada 2024

Caption: Suasana konperensi pers Pemuda Lintas Agama di Bagios Cafe

Portalborneo.or.id, Samarinda – Aliansi D’Lima Pemuda Lintas Agama menggelar konferensi pers dengan tema “Catatan D’Lima (5) Tahun Pemuda Lintas Agama Untuk Kaltim”.

Kegiatan ini bertujuan untuk menyoroti pentingnya peran pemuda dalam pembangunan Kalimantan Timur, khususnya menjelang Pilkada 2024.

Aliansi ini terdiri dari berbagai organisasi pemuda lintas agama di Kalimantan Timur, termasuk DPD Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Samarinda, Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, dan Pemuda Agama Konghucu Indonesia.

Mereka bersatu dalam upaya memperkuat kerukunan dan memajukan peran pemuda dalam pembangunan daerah.

Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kaltim, Fajri Al Farobi, menegaskan pentingnya kerukunan sebagai dasar utama dalam proses pembangunan.

“Kerukunan adalah fondasi utama. Tanpa itu, kita tidak bisa membangun negeri ini dengan kuat,” tegasnya. Fajri menekankan bahwa kerukunan antarumat beragama harus menjadi pijakan bagi setiap kebijakan pembangunan yang dijalankan.

Dalam konferensi pers tersebut, sejumlah isu penting dibahas, yang diharapkan menjadi perhatian utama para calon kepala daerah dalam Pilkada mendatang.

Beberapa isu yang diangkat termasuk perlindungan terhadap perempuan, pemenuhan hak-hak pekerja, dan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan.

Fajri juga menekankan bahwa Pilkada harus dilihat sebagai momentum untuk merumuskan arah pembangunan jangka panjang bagi Kalimantan Timur, bukan sekadar pesta demokrasi lima tahunan.

“Pilkada bukan hanya ajang pemilihan, tetapi juga kesempatan untuk merancang masa depan Kalimantan Timur. Kita harus berpikir jauh ke depan, bagaimana daerah ini dapat berkembang menjadi barometer pembangunan nasional. Itu yang harus kita kawal bersama,” kata Fajri.

Ia juga mengingatkan bahwa para calon kepala daerah harus memiliki visi dan misi yang jelas, terutama dalam mengakomodasi kepentingan dan aspirasi pemuda.

“Kami akan bersuara keras jika visi calon kepala daerah tidak berpihak pada pemuda. Kami juga berkomitmen untuk mengawal 100 hari pertama masa jabatan mereka setelah terpilih,” ujarnya.

Konferensi pers ini menggambarkan tekad pemuda lintas agama di Kalimantan Timur untuk memainkan peran penting dalam pembangunan daerah, serta memastikan bahwa suara dan kepentingan mereka diperhitungkan dalam kebijakan yang akan diambil oleh para pemimpin terpilih.

Tim Redaksi Portalborneo.or.id/FRC

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait