Portalborneo.or.id, Bali – Musyawarah Besar Luar Biasa (Mubeslub) III Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan (LPADKT) sukses diselenggarakan di The Stones Hotel, Legian, Kuta, Bali.
Kegiatan tersebut menjadi momen bersejarah dengan kehadiran 210 peserta dan total 230 undangan, termasuk sejumlah tokoh penting dan perwakilan adat dari berbagai wilayah.
Vendy Meru Pimpin Jalannya Mubeslub
Ketua Umum LPADKT, Vendy Meru, memimpin jalannya acara yang dihadiri oleh Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur (DAD-KT) Zainal Arifin, Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PD-KT) H Syaharie Jaang, serta perwakilan Kerajaan Mempawah Kalimantan Barat.
Tidak ketinggalan, tokoh lokal Bali seperti Majelis Desa Adat (MDA) dan Laskar Bali turut memeriahkan acara.
Para tamu disambut dengan Tari Ajay, tarian tradisional Dayak yang mencerminkan semangat dan kekayaan budaya suku Dayak. Pilihan Bali sebagai lokasi acara kali ini menambah daya tarik tersendiri, sekaligus menjadi langkah pertama penyelenggaraan Mubeslub di luar Kalimantan.
Komitmen Vendy Meru: Pererat Hubungan Budaya Dayak dan Bali
Dalam pidatonya, Vendy Meru menjelaskan bahwa pemilihan Bali sebagai lokasi Mubeslub telah direncanakan sejak ia dilantik pada 2013.
“Budaya etnis Dayak dan masyarakat Bali memiliki banyak persamaan. Kami berencana melakukan studi banding dengan pecalang, Laskar Bali, untuk mempererat hubungan budaya antara Dayak dan Bali,” ujarnya.
Vendy juga menyebut bahwa negara tetangga, Malaysia, berencana membentuk organisasi serupa di negara mereka.
Agenda Mubeslub: Penyegaran dan Penghargaan
Mubeslub ini bertujuan menyegarkan organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
“Saya sudah dua periode menjabat sebagai Ketua Umum. Hari ini AD/ART kita menyatakan bahwa untuk menyegarkan ormas, kita harus mengikuti aturan. Demokrasi menjadi bagian penting dalam mendidik dan mengadvokasi anggota LPADKT,” jelas Vendy Meru.
Bendesa Madya Majelis Desa Adat Kabupaten Badung, I Nyoman Sujapa, juga menyambut baik acara ini.
“Kami dari komunitas adat menyambut baik Bali dijadikan tempat bermusyawarah. Kami pernah ke Kalimantan Timur dan diterima dengan sangat baik sekali,” katanya.
Doa dan Penghormatan untuk Para Tokoh
Acara ini diisi dengan doa untuk tokoh LPADKT-KU-KT-KB, Petrus Ngau, dan almarhum Jamson Limbong. Vendy Meru mengajak peserta untuk menyampaikan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, menekankan pentingnya menghargai jasa para pendahulu dalam menjaga eksistensi organisasi.
Vendy Meru Kembali Terpilih
Vendy Meru kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum untuk masa bakti 2024-2029. Dengan terpilihnya kembali Vendy, nama LPADKT-KU-KT-KB resmi diganti menjadi LPADKT (Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan).
Vendy menekankan bahwa organisasi ini tetap eksis dan berkembang tanpa menggunakan dana pemerintah, mencerminkan kemandirian dan komitmen kuat anggotanya.
Mubeslub III: Pererat Komitmen dan Lestarikan Budaya
Mubeslub III ini diharapkan dapat mempererat hubungan antar anggota serta memperkuat komitmen dalam menjaga dan melestarikan budaya Dayak, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi LPADKT untuk terus berkembang dan menjaga nilai-nilai budaya yang diwariskan.
Dengan keberhasilan Mubeslub di Bali, LPADKT semakin optimis dalam memperkuat ikatan budaya antar daerah dan menjalin kerja sama yang lebih erat di masa depan.
Tim Redaksi Portalborneo.or.id