Portalborneo.or.id, Samarinda – Proyek pembangunan dermaga wisata di Samarinda Seberang mengalami hambatan signifikan seiring penolakan masyarakat terhadap pembebasan aset di sekitar lokasi.
Sejak Juli 2023, Pemerintah Kota Samarinda berupaya membangun dermaga yang akan mengintegrasikan kawasan wisata Masjid Tua Shiratal Mustaqiem dengan destinasi wisata sekitarnya.
Asisten II Pemerintah Kota Samarinda, Sam Syaimun, menyampaikan bahwa sebagian besar masyarakat menolak proyek tersebut, khawatir akan kehilangan nilai-nilai historitis, tradisional, dan identitas lokal di kawasan tersebut.
Meskipun intensif melakukan pendekatan persuasif, proyek ini masih terhambat oleh ketidaksetujuan sebagian besar pemilik aset di sekitar dermaga.
Sam Syaimun menjelaskan, “Pemerintah hadir untuk meningkatkan potensi yang selama ini tersembunyi di kawasan Samarinda Seberang, terutama di sekitar Masjid Shiratal Mustaqiem. Kami berusaha untuk menata kawasan tersebut melalui diskusi intensif, bukan dengan langsung melakukan penggusuran.”
Dengan adanya dermaga wisata, Pemkot Samarinda berharap dapat mendongkrak perekonomian lokal dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Samarinda Seberang.
Meskipun proyek ini masih menghadapi tantangan, pemerintah setempat bersikeras untuk terus berupaya dalam menyelesaikan ketidaksepakatan dengan masyarakat demi pembangunan yang berkelanjutan.
Tim Redaksi Portalborneo.or.id