Portalborneo.or.id, Samarinda – Kepala Dinas Ketahanan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kalimantan Timur, Noryani Sorayalita, mengungkapkan keprihatinan terkait dengan peningkatan kasus kekerasan anak. Lebih mencemaskan, sebagian besar pelaku kekerasan tersebut berasal dari lingkungan terdekat anak, seperti ayah.
Survei yang dilakukan oleh DKP3A mencatat bahwa dari 16 kasus kekerasan, 15 di antaranya melibatkan pelaku terdekat, sementara satu kasus melibatkan pihak luar.
Noryani menekankan urgensi pendampingan keluarga dalam menghadapi kasus-kasus kekerasan, khususnya kekerasan seksual terhadap anak.
Survei tahun 2020 yang dilakukan oleh DKP3A mencatat peningkatan kasus kekerasan, namun data tahun ini masih belum tersedia untuk dikonfirmasi.
Fenomena ini menimbulkan perhatian serius terhadap perlunya memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang bentuk-bentuk kekerasan, baik yang bersifat fisik maupun verbal.
Noryani menegaskan bahwa kekerasan tidak hanya terbatas pada tindakan fisik, melainkan juga mencakup aspek kekerasan psikis dan seksual.
“Dalam upaya penanggulangan, DKP3A mengajak masyarakat untuk aktif dalam pencegahan dan sosialisasi. Kerjasama antara provinsi, kabupaten, dan kota diharapkan dapat memperkuat edukasi kepada masyarakat terkait bahaya kekerasan,” katanya.
Survei tahun 2020 menunjukkan peningkatan kasus, dan walaupun data tahun ini belum tersedia, DKP3A tetap aktif menjaga situasi.
Pihak provinsi bersama kabupaten dan kota di Kalimantan Timur akan terus melibatkan masyarakat dalam sosialisasi dan pendekatan preventif. Mereka berharap peningkatan kesadaran ini dapat menjadi langkah signifikan dalam mengurangi angka kekerasan, membentuk lingkungan yang aman, serta melindungi hak-hak anak dan perempuan.
DKP3A juga mendorong pelaporan kasus melalui saluran resmi, seperti melalui aplikasi Symphony, guna memberikan perlindungan yang lebih baik bagi perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kekerasan.
Situasi ini mengingatkan bahwa kekerasan bukanlah masalah sepele dan bahwa pendekatan pencegahan serta pemahaman yang mendalam perlu terus ditingkatkan guna menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari ancaman kekerasan.
Tim Redaksi Portalborneo.or.id