Disebut Adu Argumen dengan Ibu-Ibu di Debat Cagub Kaltim, Sudarno: Hanya Kesalahpahaman

Caption: Jubir Tim Cagub Rudy-Seno, Sudarno (mengenakan penutup kepala).

Jakarta – Suradno, juru bicara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 02, Rudy Mas’ud-Seno Aji, menjadi sorotan setelah videonya viral di media sosial karena terlibat adu argumen dengan ibu-ibu pendukung paslon nomor urut 01 Isran Noor- Hadi Mulyadi.

Peristiwa ini menjadi sorotan hangat di media sosial, terutama TikTok, di mana video adu mulut tersebut langsung viral dan memancing berbagai reaksi dari netizen pada momen debat Cagub kaltim di Jakarta.

Dalam video yang beredar, Suradno terlihat bergerak mendekati ibu ibu pendukung Paslon 01 yang tepat berada di belakang komisioner KPU Kaltim.

Niatnya, menurut penjelasan Suradno, hanya untuk melaporkan dugaan pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh paslon 01 selama debat. Namun, aksinya disalahartikan oleh ibu-ibu berpakaian putih dan berjilbab merah, yang kemudian meresponsnya dengan nada keras dan gestur emosional.

“Suasana jadi riuh, padahal saya cuma ingin memberi informasi kepada KPU. Tapi respon ibu-ibu itu membuat situasi semakin panas,” kata Suradno.

Karena hal itu, Sudarno mencoba mendaki para ibu-ibu tersebut untuk mendengarkan apa yang disampaikan.

“Namun dalam video beredar ibu-ibu Itu banyak yang beranggapan bahwa saya marah,” terangnya.

Suradno mengungkapkan bahwa kesalahpahaman ini membuatnya tampak seperti marah.

“Mereka mungkin salah paham melihat saya mendekat ke komisioner KPU. Saya hanya ingin mendengarkan dan melaporkan, tidak ada niat beradu mulut,” jelasnya.

Namun, Suradno menambahkan bahwa dirinya berusaha tetap tenang dan tidak menanggapi dengan emosi. Ia bahkan menegaskan bahwa dirinya sangat menghormati ibu-ibu tersebut dan menganggap sosok perempuan, terutama ibu, sebagai figur yang patut dihormati.

“Saya punya ibu berusia 92 tahun, yang saya layani dengan penuh kasih hingga meninggal. Saya sangat menghargai peran dan pengorbanan perempuan,” ungkapnya.

Suradno menyayangkan bahwa video tersebut disebar dengan narasi yang menyudutkannya seolah ia bersikap kasar terhadap ibu-ibu tersebut.

“Saya tidak mengatakan apa pun dengan marah atau kasar. Video itu bahkan menunjukkan momen saat saya mendengarkan omelan mereka, bukan merespons dengan emosi,” pungkasnya.

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait