Alumni PKN VII, Meidy Perangin Angin Siap Pimpin Ansor Kaltim

Caption: Alumni PKN VII, Meidy Perangin Angin.

Portalborneo.or.id, Samarinda – Calon ketua Gerakan Pemuda Ansor Kaltim mulai mencuat dalam bursa calon untuk Konferensi Wilayah (Konferwil) yang akan datang. Salah satu calon yang menonjol adalah Meidy Perangin Angin, lulusan PKN Ansor ke VII Pondok Pesantren An Nawawi, Tanara, Banten 2017.

Saat ini, Meidy masih menjabat sebagai Bendahara PW GP Ansor Kaltim. Dengan pengalaman tersebut, ia dianggap sebagai calon yang layak untuk memimpin Ansor Kaltim, menggantikan H.M Fajri Alfarobi yang kini telah diberi amanah sebagai Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor.

Meidy telah menyelesaikan semua tahap proses kaderisasi di Ansor sebagai syarat mutlak menjadi Ketua di tingkat provinsi, termasuk lulus PKN dan aktif dalam kepengurusan selama periode kepemimpinan H.M Fajri Alfarobi sejak 2015.

Selain tugasnya sebagai Bendahara PW GP Ansor Kaltim, Meidy juga terlibat sebagai Konsultan Pendamping Wilayah Provinsi Kalimantan Timur di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT).

Diketahui juga, Meidy merupakan salah satu dosen di UINSI Samarinda.

Menurut Meidy, sebagai kader Ansor yang aktif dalam proses kaderisasi hingga ke pelosok daerah, ia menyadari peran penting kader Ansor dalam memberikan kontribusi nyata bagi bangsa, negara, dan agama.

“Terutama, dalam peran-peran kemasyarakatan yang sangat dibutuhkan agar Ansor tetap relevan di tengah masyarakat,” katanya.

Meidy menekankan pentingnya keberdayaan Ansor yang dirasakan oleh masyarakat.

Selama kepemimpinan H.M Fajri Alfarobi, peran sosial Ansor di Kaltim melibatkan semua struktur Ansor dari cabang hingga ranting, sangat kontributif. Meidy  berkomitmen untuk melanjutkan dan merawat kebersamaan Ansor dengan masyarakat secara operasional.

Partisipasi Ansor di berbagai bidang juga mendapat apresiasi positif dari masyarakat.

“Kepemimpinan kedepan harus memiliki aspek managerial yang menyentuh hati masyarakat, konsistensi dalam mendukung kader Ansor, terutama mereka di lapisan terbawah, untuk meningkatkan kesadaran kolektif,” imbuh Meidy.

“Pengelolaan organisasi Ansor memiliki karakteristik yang unik. Militansi kader Ansor dan Banser menjadi hal yang sangat penting, sambil terus meningkatkan kualitas baik secara individu maupun struktural di semua tingkatan kepengurusan. Saya pikir hal ini juga sangat penting untuk penyempurnaan ke depan,” tandasnya.

Tim Redaksi Portalborneo.or.id/FRC

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait