Tenggarong – Kabar duka datang dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Ketua DPRD Kukar periode 2024-2029, Junaidi, wafat pada Senin malam (2/12) sekitar pukul 22.00 WITA. Politisi PDI Perjuangan ini meninggal dunia saat bermain bulu tangkis di Gedung Bulutangkis DPRD Kukar.
Informasi pertama mengenai kepergian Junaidi beredar melalui pesan singkat yang tersebar di grup WhatsApp. Dalam pesan tersebut disebutkan bahwa Junaidi mengalami insiden mendadak di lapangan.
“Innalillahi wainnailaihi raji’un. Telah berpulang ke Rahmatullah Ketua DPRD Kukar Junaidi di Gedung Bulutangkis,” demikian isi pesan tersebut.
Direktur RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang, Dr. Martina Yulianti, mengonfirmasi bahwa Junaidi tiba di rumah sakit dalam kondisi Death on Arrival (DOA). “Beliau sudah meninggal sebelum sampai di rumah sakit. Tim medis sempat melakukan pertolongan di ambulans, namun tidak berhasil,” jelas Yuli.
Menurut Yuli, Junaidi kemungkinan mengalami silent cardiac arrest—kondisi serangan jantung mendadak tanpa gejala yang jelas. Hal ini terjadi karena ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen tubuh dan suplai yang terganggu akibat aktivitas fisik yang intens.
Jenazah Junaidi telah dibawa ke rumah duka di Jalan Sangkulirang, Gang Mega, Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong. Rencananya, jenazah akan disemayamkan sebelum prosesi pemakaman.
Kepergian Junaidi yang mendadak ini meninggalkan duka mendalam, baik bagi keluarga, rekan sejawat di DPRD, maupun masyarakat Kukar.
Sebagai tokoh penting di Kukar, almarhum dikenang atas dedikasinya dalam mengemban amanah rakyat.(*)