Wawali Rusmadi Buka Rapat Sinergi Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Foto: Pemkot Samarinda menggelar Rapat Sinergi Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dengan Donasi Program Jaminan Kesehatan Nasional.

Foto: Pemkot Samarinda menggelar Rapat Sinergi Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dengan Donasi Program Jaminan Kesehatan Nasional.

Portalborneo.or.id, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar Rapat Sinergi Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dengan Donasi Program Jaminan Kesehatan Nasional.

Kegiatan yang telah dilaksanakan di Ruang Rapat Sembuyutan, Balaikota, Rabu (8/11/2023) lalu itu, dibuka langsung Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi.

Rusamdi, mengatakan dengan semangat kebersamaan ini diharap dukungan ke semua, khususnya pimpinan perusahaan untuk ikut ambil bagian didalam membantu pemerintah.

Lanjutnya, ini bukan soal jumlahnya, tetapi ini sebuah bentuk gotong royong untuk berikan perhatian dan kepedulian kepada masyarakat, karena Pemkot memang sedang memberikan perhatian serius terhadap masyarakat.

“Yang masih tergolong belum mampu dan dari sejumlah masyarakat yang kurang mampu atau miskin ini ada juga yang terindikasi tergolong miskin ekstrim dan pemerintah pusat targertkan tahun 2024 itu Nol persen,” ucapnya di kegiatan itu.

Lebih lanjut orang nomor dua di Kota Tepian itu, menyebut selain itu juga membahas soal stunting, di mana saat ini tercatat ada 7400 anak juga diharapkan tahun depan terus berkurang.

Beberapa program sudah dilakukan, di antaranya program anak asuh melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan juga dukungan dari perusahaan swasta untuk memastikan anak yang stunting tersebut mendapatkan asupan gizi.

Perihal tersebut, itu sudah dilakukan, namun lanjutnya menyajikan makanan yang sehat dan bergizi saja itu tidak cukup, maka itu kader turun ke lapangan untuk mengantar dan memastkan bahwa makanan ini dikonsumsi dengan benar oleh anak-anak itu,

“Dalam 6 bulan pantauan kita, ternyata banyak yang sukses walaupun belum seluruhnya, setelah dilakukan penelitian ditemukan penyebabnya lebih banyak kepada penyakit bawaan dan persoalan sanitasi lingkungan,” ujarnya.

(Rdn/PemkotSamarinda)

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait