Warga Usulkan Penanganan Banjir, Air Bersih, dan RTH Saat Reses Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda Novan

Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Muhammad Novan Syahroni.

Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Muhammad Novan Syahroni.

Portalborneo.or.id, Samarinda – Masuknya masa serap aspirasi (Reses) Masa Sidang III Tahun 2023. Sekretaris Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Muhammad Novan Syahroni, menggelar reses pada daerah pemilihan (Dapil).

Guna mendapatkan dan mendengarkan masukan dari warga sekitar dapilnya secara langsung. Apa saja yang perlu dibehani atau dilakukan pembangunan sesuai dengan kebutuhan warga sekitar. Karena setiap wilayah memiliki permasalah yang berdeda-beda, hal ini lah yang mendasari kegiatan ini dilakukan.

Novan sapaan karibnya, mengadakan reses di Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Air Putih, Kecamtan Samarinda Ulu, Selasa (11/10/2022).

Usai reses dirinya mengatakan, banyak masukan yang didapatnya dari warga sekitar yang hadir. Salah satu masukannya yang memperoleh perhatian sangat besar ialah permintaan untuk penaggulangan banjir di kawasan Wijaya Kusuma.

“Mengenai persoalan banjir, memang sangat lah krusial. Tetapi tidak semerta-merta dapat kita realiasikan penangannya ini,” ucap Novan.

Dari masukan yang didapat oleh Novan, nantinya akan diusulkan melalui musyawarah rencan pembangunan (Musrembang), adapun usulan tersebut dapat dialokasikan melalu pokok pikiran (Pokir) dalam merealiasasikannya.

Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda memastikan, untuk menangani banjir di kawasan Wijaya Kusuma memperlukan pembebasanan lahan, oleh sebab itu memperlukan waktu dalam penyelesaian persoala tersebut.

Tetapi ia mengusulkan solusi jangka pendek kepada warga sekitar upaya penanganan banjir, seperti menggiatkan pembersihan paret (derainase) yang mengalami pendangkalan atau tersumbat di kawasan tersebut.

“Untuk jangka panjang mau tidak mau harus dilakukan pelebaran, kondisi di jalan ini hingga di Siradj Salman, harus dilebarkan kiri kanannya. Karena sudah sangat mepet, dan paritnya ini tidak sampe satu meter saja,” tuturnya.

Namun sangat disayangkan, mengenai penanganan banjir tidak semerta-merta dapat dikabulakan dengan bagitu saja. Karena banyak hal yang menjadi pertimbangan, seperti yang dijelaskan sebelum, sangat berpengaruh pada sosial di lingkungan tersebut.

Politisi Golkar ini pun menyampaikan, persolan lainnya yang terjadi ialah air bersih dari Perumda Tirta Kencana. Dikarenakan tidak semua warga sekitar mendapatkan layanan air bersih di kawasan ini.

Usulan berikutnya yang dipinta oleh warga, Ruang Terbuka Hijau (RTH) walaupun dilihat dari kondisi wilayah sekitar, sangat minim akan lahan yang tidak terpakai. Yang dimana lahan sekitar kebanyakan kepemilikikan pribadi.

“Karena hampir sebagian besar tanah disini adalah kepemilikian pribadi. Dengan adanya usulan ini, mungkin akan bekerja sama dengan RT untuk mengkomunikasikan dengan pemiliki tanah yang belum dilakukan pembangunan. Agar kegiatan dasawisma bisa aktif kembali seperit dulu lagi,” pungkasnya.

(Tim Redaksi Portalbrorneo.or.id/ADV/Nfl)

Loading

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait