Teknologi Sawah Apung, Inovasi Unggulan Desa Bukit Layang dalam Penguatan Ketahanan Pangan

Foto: Ilustrasi tanam padi apung (ist)

Foto: Ilustrasi tanam padi apung (ist)

Portalborneo.or.id, Samarinda – Desa Bukit Layang, Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), telah meraih prestasi dalam memajukan sektor pertanian melalui penerapan teknologi sawah apung. Sistem budidaya ini, di mana padi ditanam di atas permukaan air, menjadi solusi cerdas terutama saat musim hujan.

Kepala Desa Bukit Layang, Silferius Sudi, menjelaskan bahwa teknologi sawah apung membawa sejumlah kelebihan bagi petani. Salah satunya adalah kemampuannya mengubah lahan yang sebelumnya tidak produktif menjadi produktif selama satu musim tanam. Selain itu, sistem ini membantu menghemat biaya perawatan karena tidak memerlukan upaya untuk mengendalikan gulma dan tidak rentan terhadap kekurangan air. Lebih dari itu, teknologi ini memberdayakan petani setempat.

Meskipun ada kekhawatiran terkait kompleksitas dan biaya pembuatan rakit sebagai media tanam, kepala desa menegaskan bahwa penerapan teknologi sawah apung bertujuan mendukung swasembada pangan dan ketahanan pangan di wilayah tersebut.

“Target kami adalah mendukung ketahanan pangan, tidak hanya di Kukar tetapi juga di Kaltim,” ungkap Silferius Sudi. Pihak desa berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi kepada petani agar mereka dapat beralih dan memanfaatkan sistem padi apung ini secara efektif, yakin bahwa hal ini akan membawa perubahan positif dalam mencapai ketahanan pangan yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan petani.

(adv)

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait