Portalborneo.or.id, Samarinda – Kesuksesan Kalimantan Timur (Kaltim) mendapatkan dana karbon membuat negara tetangga, Malaysia ingin berguru ke Kaltim.
Hal ini diungkapkan Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni, ketika menjelaskan mengenai keberhasilan Kaltim bisa meraih dana karbon di arena 5Th International Energy Week Summit di Borneo Convention Centre Kuching, Sarawak (negara bagian Malaysia).
“Tentu prosesnya tidak singkat. Tapi melalui proses panjang kurang lebih 14 tahun. Untuk bisa mendapatkan dana karbon, ada mekanismenya, ada persyaratannya, ada penghitungannya, kemudian ada inisiatifnya dan ada regulasinya,” kata Sri Wahyuni dikutip dari kaltimprov.go.id.
Ada tiga hal penting yang ia sampaikan dalam pertemuan itu.
Pertama, perdagangan karbon merupakan hal yang nyata dan Kaltim sudah mendapatkan kompensasi.
Kedua, diperlukan komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten kota bersama-sama dengan stakeholder lainnya.
Dan, ketiga, dana karbon itu sebenarnya bukan tujuan akhir, tapi lebih sebagai reward dari upaya pengurangan emisi dalam menjaga lingkungan yang lebih baik.
“Respon para peserta IEW’23 sangat luar biasa,” imbuh Sri Wahyuni.
Bagi peserta IEW’23, keberhasilan Kaltim mendapatkan dana karbon merupakan yang hal baru.
Kaltim memberikan inspirasi bahwa tanah Kalimantan, termasuk Sarawak yang sama-sama memiliki hutan, bisa menikmati bonus lain dari perdagangan karbon ini.
Mereka pun berencana datang ke Kaltim untuk belajar lebih dekat tentang cara-cara menjaga hutan dan berkontribusi dalam penurunan emisi karbon dunia.
“Berbicara energi, maksudnya juga berbicara tentang pengurangan emisi, zero emisi, net zero emission. Kemungkinan mereka juga akan melakulan studi banding ke Kaltim tentang pengurangan emisi dan mendapatkan dana karbon,” pungkasnya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id)