Portalborneo.or.id, Samarinda – Pesawat GA689 yang membawa Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur sekaligus Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Prof. Dr. Akmal Malik, mendarat di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara.
Kedatangan Pj Gubernur Akmal Malik tidak hanya merupakan kunjungan biasa, tetapi juga untuk menghadiri acara penting yang berkaitan dengan konservasi laut dan ekonomi biru.
Menarik, kedatangan Pj Akmal bersamaan dengan transit Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno, di VIP Room Pemprov Sulut, Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.
Pertemuan singkat antara kedua tokoh ini berlangsung hangat. “Apa kabar Pak Menteri?” sapa Akmal dengan ramah. “Alhamdulillah baik, Pak Pj Gubernur. Sukses kegiatannya,” balas Sandiaga dengan senyum.
Selain sambutan hangat dari Menparekraf, kedatangan Akmal juga disambut oleh Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Sulawesi Utara, Clay Dondokambey. Sambutan ini menandakan pentingnya peran Akmal dalam acara yang akan dihadirinya.
Pj Gubernur Akmal Malik hadir di Manado untuk memenuhi undangan dari Sekretariat Coral Triangle Initiative on Coral Reef, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) yang bekerja sama dengan BLUE INSTITUTE Seychelles. Mereka akan mengadakan Hi-Level Forum bertema “Blue Natural Capital” dalam rangka memperingati Coral Reef Day 2024.
Forum ini bertujuan untuk berbagi pandangan dan pengetahuan mengenai Blue Natural Capital yang berfokus pada pelestarian salah satu episentrum keanekaragaman hayati laut dunia.
Tema utama forum ini mencakup substansi konservasi laut demi penghidupan masyarakat pesisir, pengembangan wisata bahari yang eko-kultural, perikanan berkelanjutan, infrastruktur kelautan, serta pemantauan prospek investasi dalam ekonomi biru.
Selama berada di VIP Room Pemprov Sulut, Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Pj Gubernur Akmal juga bertemu dengan Ketua Komisi II DPR RI, Achmad Dolly Kurniawan. Pertemuan ini membuka peluang untuk diskusi lebih lanjut mengenai berbagai kebijakan dan strategi yang dapat diterapkan demi kepentingan nasional, khususnya dalam bidang kelautan dan perikanan.
Sinergi antara berbagai pemangku kepentingan, baik di tingkat nasional maupun internasional, sangat penting untuk menciptakan solusi berkelanjutan yang mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir dan keberlanjutan ekosistem laut.
Tim Redaksi Portalborneo.or.id/FRC