Portalborneo.or.id, Samarinda – Sebagai tindak lanjut dari Pelatihan Pengelolaan Arsip Dinamis Angkatan 1 dan 2 di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, yang berlangsung mulai tanggal 23 – 26 September 2024, di BPSDM Kaltim, kemarin (30/9), para peserta Pelatihan melanjutkan studi lapangan atau benchmarking ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan, Jakarta.
Rombongan sebanyak 52 orang dipimpin langsung Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim, Nina Dewi. Didampingi Kepala Bidang Kompetensi Teknis, Apriyana, Widyaiswara Ahli Utama dan Widyaiswara Ahli Madya, para Pejabat Fungsional Analis Pengembangan Kompetensi, serta Plt. Kabid Pengelolaan Arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pemprov Kaltim, Dewi Susanti.
Rombongan diterima langsung oleh Kepala Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan (PUSDIPRES), Agus Santoso. Didampingi Arsiparis Ahli Madya, Syafarwati dan Nuarta Situmorang.
Sebelum paparan Kepala Pusdipres, Kepala BPSDM Kaltim, Nina Dewi menjelaskan tentang maksud dan tujuan pentingnya melakukan benchmarking ke ANRI dan Pusdipres.
Lebih lanjut Nina Dewi menjelaskan, ”mantan Gubernur Kaltim, Isran Noor, ketika menerima laporan hasil pemerikasaan dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) dengan status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk kesekian kalinya, tidak merasa bangga, karena selalu ada catatan masalah pengelolaan aset”.
Itulah sebabnya, kenapa BPSDM Kaltim sangat antusias untuk mendalami masalah kearsipan, utamanya tentang arsip pengelolaan aset, pungkas Nina Dewi.
Usai sambutan Kepala BPSDM Kaltim, dilanjutkan dengan paparan Kepala Pusdipres, Agus Santoso,yang juga seorang sejarawan.
Bertempat di Ruang Teater Pusdipres. Ia menjelaskan dengan sangat menarik tentang betapa pentingnya mengelola, menjaga dan merawat serta menyajikan arsip sebagai data, informasi, dan pengembangan pengetahuan. Ia juga menjelaskan tentang sejarah dibentuknya lembaga Pusdipres, di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat.
Jauhar Efendi, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Kaltim, yang juga sebagai peserta Benchmarking, melaporkan, bahwa Kepala Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan, mendorong suatu saat Kaltim memiliki Arsip Statis yang lengkap terkait sejarah para Gubernur Kaltim dari awal sampai Gubernur terkini.
Ini penting agar informasi yang diperoleh masyarakat bisa otentik dan penting untuk pengembangan pengetahuan. Bahkan, ”Agus Santosa selaku Kepala Pusdipres siap membantu jika Pemprov Kaltim membutuhkan sumbangsihnya sebagai narasumber atau konsultan”, pungkas Jauhar.
Usai kunjungan di Pusdipres, rombongan melanjutkan kunjungan ke Kantor Pusat Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), di Jalan Ampera Raya Jakarta Selatan.
Karena obyek kunjungan cukup banyak, maka rombongan dibagi dua Kelompok. Ada lima obyek atau unit yang dikunjungi, yaitu (1) Record Center; (2) Depo Arsip Konvensional dan Media Baru; (3) Layanan Arsip Statis; (4) Layanan Preservasi dan Restorasi Arsip; dan (4) Ruang Diorama.
Kedua kelompok tersebut didampingi Tim Humas ANRI untuk menjelaskan sekaligus menjawab pertanyaan tentang keingintahuan para peserta kunjungan dari Kalimantan Timur.
Tim Redaksi