Pemerintah Kota Samarinda Menargetkan Akhir Tahun Memiliki Maskapai Penerbangan Sendiri

Foto : Wali Kota Samarinda, Andi Harun.

Foto : Wali Kota Samarinda, Andi Harun.

Portalborneo.or.id, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah menjajaki sektor penerbangan kargo dan penerbangan perintis. Bahkan Wali Kota Samarinda Andi Harun, menargetkan pada akhir tahun 2022 Pemkot Samarinda sudah memiliki maskapai baru di Bandara APT Pranoto Samarinda.

Mendengar presentasi studi kelayakan industri penerbangan pra-kelayakan PT Big Jets Air Service, Andi Harun optimistis penerbangan merupakan potensi bisnis yang sangat baik pasca pandemi Covid 19 di Kaltim.

Oleh karena itu, wali kota memastikan Pemkot pada dasarnya akan terus bekerja sama dengan PT Big Jets Air Service untuk memenuhi harapan maskapai.

“Kita akan mulai dengan pesawat seri ATR 72 600 yang melayani wilayah Kalimantan,” ujar Andi Harun.

Menurut wali kota, ini merupakan saat yang sangat tepat bagi Pemkot untuk memulai bisnis penerbangan ini, apalagi setelah maskapai Kalstart dan Express Air dilepas dengan tidak melayani penerbangan ke Kaltim dan Kaltara.

Belum lagi dampak dari harga tiket pesawat yang tinggi dan peningkatan jumlah penumpang yang tiba-tiba, ada peluang besar bagi bisnis penerbangan untuk kembali berkembang melayani Kaltim dan sekitarnya.

“Dalam situasi saat ini, kita tidak bisa lagi menunggu besok dan hanya memesan pesawat hari ini, selain overbooking, harganya juga di luar kewajaran. Alasannya adalah jumlah pesawat. Kita juga terbatas sehingga sangat wajar untuk harga untuk melewati kekacauan yang tidak biasa,” katanya.

Ia menambahkan, pada tahap pertama, timnya akan menggunakan pesawat twin-propeller ATR 72 melalui sistem sewa. Pengelolaannya sendiri akan ditempatkan di bawah payung Perumda Varia Niaga.

“Makanya saya minta Perumda Varia Niaga untuk segera membuat skenario keuangan agar bisa diselesaikan dengan model bisnis dan kemudian kemitraan dengan Big Jets,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Komite PT Big Jets Air Service Donnie Armand Hamzah menjelaskan, bahwasanya potensi bisnis membangun maskapai penerbangan di Kaltim memiliki keunikan tersendiri baik dari sisi profitabilitas maupun harga.

Hasil kajian Big Jets menilai Kaltim memiliki basis ekonomi yang sangat baik dari sisi sumber daya alam (SDA) dan perdagangan, dibandingkan dengan daerah lain di Jawa dan Sumatera.

“Jadi kami melihat peluang ini sebagai peluang yang sangat bagus untuk memulai penerbangan di kawasan dan keuntungannya sangat terbuka lebar, ditambah lagi analisa IKN di Kaltim, sehingga kami berharap Samarinda menjadi salah satu pemenang terbesar di kawasan ini. sebuah kota yang bisa menangani penumpang dan logistik karena memiliki keuntungan dari segi geografis,” tutur seorang pria yang mengaku pernah malang melintang dalam bisnis penerbangan di Perancis dan Qatar.

Orang nomor satu di Samarinda menambahkan, pesawat ATR 72-600 yang akan dimiliki Pemkot itu akan seperti pesawat Wings Air dan mampu mengangkut antara 50 hingga 55 kursi penumpang per penerbangan.

Diharapkan dengan adanya maskapai yang sedang dibahas oleh Pemkot Samarinda setidaknya dapat memberikan solusi bagi penumpang di Samarinda dan sekitarnya untuk mendapatkan tiket pesawat dengan harga yang terjangkau. Dengan harga tiket saat ini mengalami kenaikan hingga 150 persen.

“Saya cek hari ini tarif dari APT Pranoto ke Jakarta mencapai Rp 2,2 juta, belum lagi overbooking untuk penumpang ke Kota Tarakan yang bisa menampung hingga 120. Hal ini disebabkan kurangnya pasokan pesawat di Indonesia yang turun 45% berdasarkan Angka Kementerian Perhubungan, baru mencapai 300 pesawat di semua penerbangan. Jumlah ini sangat rendah sebelum pandemi hingga 550 unit. Penyusutan ini juga terjadi di Garuda Indonesia, dari 120 unit menjadi hanya 20 unit,” pungkas Wali Kota Samarinda Andi Harun.

(NFL/DZL)

Loading

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait