Portalborneo.or.id, Samarinda – Diketahui, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso meminta OPD yang masuk di dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk memperkuat program penurunan stunting di tingkat kelurahan.
Dari pihak Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), pihaknya akan memaksimalkan peran kader kampung KB dan tim pendamping keluarga tiap kelurahan. Seperti yang disampaikan oleh Kepala DPPKB, I Gusti Ayu Sulistiani.
“Tim pendamping keluarga kita totalnya 969 orang dari 323 tim. Jadi 1 tim terdiri dari 3 orang. Nah ini nanti tim pendamping keluarga terdiri dari 3 unsur. Masing-masing tim ada bidannya, PKK, ada kadernya dilapangan,”ujarnya.
Perempuan yang kerap disapa Ayu ini menyatakan, tim pendamping keluarga memiliki tugas sebagai garda terdepan dalam pelaksanaan program percepatan stunting. Salah satunya, melakukan intervensi pertama jika ada anak yang terindikasi kasus stunting.
“Misal seperti di Samarinda Seberang nih. Ada bapak asuh terhadap 10 anak di situ. Jadi disitu ada yang masak, ada yang mengantarkan makanan,”katanya.
Tim Pendamping keluarga juga akan terus melakukan koordinasi dengan pihak puskesmas maupun posyandu. Ayu meyakini, melalui tim pendampingan keluarga, maka Pemkot Samarinda mampu lebih cepat mengintervensi kasus stunting.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/ADV/Sya*)