Portalborneo.or.id, Tenggarong – Kehadiran tansformasi teknologi bisa menjadi daya tarik agar dapat membangkitkan minat anak-anak muda di Kutai Kartanegara (Kukar) untuk menggeluti bidang pertanian.
Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kukar pada tahun 2020 lalu ada sekitar 35.683 petani di Kukar. Tahun 2021 tercatat peningkatan menjadi 50.998 petani. Data terakhir tahun 2022, petani di Kukar mencapai 55.097 orang.
Sub Koordinator Usaha dan Penyuluhan, Distanak Kukar, Wahib menerangkan bahwa rata-rata usia produktif petani dimulai dari usia 19-39 tahun. Terlihat dalam dua tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah petani.
Peningkatan jumlah terjadi karena Pemkab Kukar fokus menggaet para pemuda untuk menggeluti bidang pertanian. “Sudah ada penggagas petani milenial (di Kukar),” terangnya.
Beberapa hal menjadi faktor meningkatkanya angka petani muda, salah satunya Pandemi Covid-19, yang membuat banyak karyawan perusahaan di PHK.
Faktor lain karena tiga program strategis pertanian dari pemerintah daerah, yaitu lima kawasan terpadu, food estate dan revolusi jagung. Terakhir, karena adanya teknologi pertanian.
Sekarang ini sudah ada 2.901 kelompok tani di Kukar yang memiliki Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) yang memudahkan mereka dalam bekerja. Pemkab Kukar juga telah memberikan sejumlah alsintan seperti pemanan padi, rice transplanter, dan kultivator. “Dengan begitu, bercocok tanam kini semakin mudah,” tukasnya.
Bantuan-bantuan di atas menjadi landasan bahwasanya Pemkab Kukar benar-benar fokus dengan pembangunan pertanian dalam arti luas atau berbasis kawasan.
Bahkan, Bupati Kukar Edi Damansyah telah memerintahkan OPD teknis terkait untuk melakukan pemetaan berkaitan dengan kebutuhan di lapangan. Baik itu kebutuhan alat mau pun pupuk dan lainnya.
Menyoal fokus pertanian ini pun telah tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026. Dan secara eksplisit terdapat dua program yang berkaitan langsung dengan pertanian. Pertama, Program Pembangunan Pertanian Berbasis Kawasan, dan kedua Program Hilirisasi Produk Pertanian.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Adv)