Portalborneo.or.id, Samarinda – Meski DPRD Samarinda mendukung revitalisasi Pasar Pagi yang diinisiasi Pemerinta Kota (Pemkot) Samarinda, konsep peremajaan pasar tradisional itu rupanya masih dinilai abu-abu.
Menurut Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani, konsep peremajaan Pasar Pagi masih belum jelas. Membuat Pasar Pagi menjadi pusat bisnis atau perdagangan.
Alhasil, ia mendesak Pemkot Samarinda untuk segera mematangkan konsep revitalisasi Pasar Pagi.
“Sepertinya mereka membuat konsep, menjadi pusat bisnis atau perdagangan, tapi saya sendiri belum mendapatkan konsepnya secara detail,” kata Angkasa, belum lama ini.
Angkasa juga mengingatkan bahwa desain pembangunan Pasar Pagi harus dipertimbangkan secara serius, termasuk target pengerjaan dan biaya yang digelontorkan.
“Iya memang ini suatu hal yang harus dijadikan pertimbangan,” tegas Angkasa.
Di sisi lain, Angkasa mengapresiasi upaya pemerintah yang akan merevitalisasi kawasan kompleks pertokoan di sekitar Pasar Pagi.
Namun, ia mengingatkan bahwa penyelesaian pembangunan Pasar Pagi bisa tertunda jika targetnya di November mendatang.
“Tapi kalau saya dengar sekarang melibatkan juga ruko dengan Surat Hak Milik (SHM). Artinya kan luas, besar ini,” tutup Angkasa.