Portalborneo.or.id, Samarinda – Persoalan mengenai upah dan kesejahteraan guru yang ada di Kota Samarinda- Kalimantan Timur (Kaltim) harus menjadi perhatian oleh pemerintah.
Berkait dengan hal tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, mendorong agar gaji dan kesejahteraan guru yang ada di Kota Tepian ini dapat ditingkatkan.
Dikatakan Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti memang, persoalan upah guru tidak hanya terjadi di Samarinda saja, tetapi juga jadi persoalan di seluruh daerah di Indonesia.
Meski demikian, berkaitan ini pihaknya di legislatif akan terus berupaya untuk mendorong pihak berwenang untuk menaikkan gaji dan kesejahteraan para tenaga pengajar di Kota Tepian.
Persoalan kemampuan keuangan daerah jadi salah satu kendala kenaikan gaji tenaga pengajar. Tetapi kemampuan keuangan daerah bahkan negara itu juga tidak mencukupi.
“Di mana, tambahnya anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) sudah termasuk dari gaji dan tunjangan guru,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Disdikbud Samarinda, Asli Nuryadin membenarkan jika Samarinda saat ini kekurangan guru yang tersebar di beberapa kecamatan.
Di mana, paparnya merincikan bahwa saat sekarang ini Samarinda kekurangan guru sebanyak 1680 dan jumlah tenaga honorer sebanyak 1132.
“Jika dikalkulasikan masih ada 549 guru yang harus merangkap,” ujarnya.
Hal tersebut dilantari, akibat ratusan guru tersebut harus merangkap banyak tugas mengajar.
“Lantaran ketidakmampuan mengangkat guru yang bergaji sekitar Rp 500 ribu rupiah,” imbuhnya.
(Rdn/AdvDPRDSamarinda)