Anggota DPRD Kaltim Kenalkan Buku Sejarah Nenek Telinga Panjang di Rapat Paripurna

Caption: Anggota DPRD Kaltim Dapil Kutim, Siti Rizky Amalia Ismunandar

Portalborneo.or.id, Samarinda – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim melaksanakan Rapat Pariprna ke -3 dalam masa sidang pertama tahun 2024 dengan agenda penyampaian laporan hasil serapan aspirasi masyarakat, Senin (4/3/2024).

Menjadi menarik dalam agenda ini bahwa Anggota DPRD dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kutai Timur (Kutim), Siti Rizky Amalia Ismunandar setelah menyampaikan hasil reses nya di mimbar, dirinya ternyata membawa sebuah buku yang berisikan cerita tentang kehidupan budaya dayak di Benua Etam dan memperkenalkan terhadap setiap tamu undangan yang hadir.

Caption: Siti Rizky Amalia Ismunandar saat perkenalkan Buku di Rapat Paripurna

Saat dikonfirmasi awak media, Siti yang merupakan politikus PPP ini menerangkan kalau buku tersebut ternyata sudah terbit sejak tahun 2018 namun belum banyak yang mengenalnya. Kemudian, belum lama ini dirinya yang memiliki ruh seniman bertemu dengan penerbitnya secara langsung yakni merupakan seorang pemerhati budaya juga sehingga mencoba untuk mempromosikan karya tersebut.

“Alhamdulilah beberapa anggota dewan banyak tertarik untuk membeli bukunya,” kata Siti Rizky Amalia.

Dituturkan Rizky sapaan karibnya, buku tersebut begitu menarik karena mengeksplorasi budaya Borneo yang dimana penulisnya sendiri ternyata bukan berasal dari Kalimantan melainkan dari Bandung dan tinggal di Jakarta.

Meski begitu, Rizky mengaku sedih karena yang mau menggali dan mengabadikan cerita tentang nenek moyang Kalimantan untuk menjadi sebuah buku sangat jarang dilakukan orang lokal.

Sedikit diceritakan Rizky, buku tersebut berisikan tentang asal-usul 78 orang dayak bertelinga panjang dan kehidupannya yang saat ini telah tersisa hanya 38 orang saja karena 40 orang lainnya meninggal dunia. Terkhusus di daerah Wehea Desa Abing Kecamatan Muara Wahau.

Menurut Rizky, buku tersebut tentu menarik dan perlu untuk di ketahui banyak orang terlebih anak muda di Kalimantan agar tidak lupa dengan budayanya sendiri.

“Kita sudah coba bangun komunikasi dengan ibu Sri Wahyuni yang merupakan Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, apalagi sebelumnya beliau merupakan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim tentu erat kaitannya,” kata Rizky.

Tim Redaksi Portalborneo.or.id/FRC

 

Bagikan :

Email
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
[printfriendly]

terkait